Biography Bing Slamet


Bing Slamet dilahirkan pada 27 September 1927 di Cilegon, Banten. Berayahkan seorang mantri pasar bernama Rintrik Achmad. Bing Slamet ditakdirkan sebagai penghibur sejati yang menguasai musik,lawak hingga acting.Bing pernah menghibur para pejuang dengan berkeliling Indonesia antara kurun  1942-1945. Di balik corong mikrophone radio, Bing bahkan tampil sebagai agitator yang menyemangati pejuang menghalau kaum penjajah.

Sejak tahun 1939 dalam usia 12 tahun, Bing Slamet telah ikut mendukung Orkes Terang Bulan yang dipimpin Husin Kasimun. Di tahun 1944, Bing Slamet ikut bergabung dengan kelompok teater Pantja Warna.
Dunia seni adalah pilihan  Bing Slamet  yang berani  menampik keinginan orang tuanya yang menginginkan  puteranya  menjadi dokter maupun insinyur. Meski sempat mengenyam bangku HIS Pasundan, HIS Tirtayasa, Sjugakko, dan STM Pertambangan,Bing akhirnya berkutat di dunia hiburan.

Bing Slamet yang menggemari Bing Crosby ini lalu bergabung pula pada Divisi VI Brawidjaja sebagai Barisan Penghibur. Di sini, kemampuannya bermusik dan melawak mulai mencuat. Tanpa pamrih dan berkeluh, Bing senantiasa bersedia ditempatkan di kota mana saja. Bing yang mulai masuk Radio Republik Indonesia (RRI) kemudian ditempatkan di Yogyakarta dan Malang. Pernah juga Bing bergabung di Radio Perjuangan Jawa Barat.

Di tahun 1949, untuk pertamakali suara baritone Bing Slamet menghiasi soundtrack film Menanti Kasih garapan t Mohammad Said dengan bintang A Hamid Arief dan Nila Djuwita.

Bakat musiknya berkembang saat bergabung dengan RRI antara lain  menyerap ilmu dan pengalaman dari pemusik Iskandar dan pemusik keroncong , Muhammad  Sagi, serta para pemusik seperti Sjaifoel Bachrie, Soetedjo, dan Ismail Marzuki. Pengaruh terbesar Bing Slamet  adalah penyanyi Sam Saimun yang dikenalnya sejak bertugas di Yogyakarta pada tahun 1944. Bagi Bing, Sam Saimun adalah penyanyi idola Bing Slamet. Timbre vokal Bing ,jika diamati memang  mirip dengan Sam Saimun.

Di tahun 1950, Bing mulai beradu akting sebagai aktor di layar sinema . Antara tahun 1950 sampai 1952, Bing Slamet aktif pada Dinas Angkatan Laut Surabaya dan Jakarta. Di tahun 1952 saat Bing ditempatkan lagi di Jakarta, dia bergabung di RRI Jakarta dan mulai aktif mengisi acara bersama Adi Karso. Bakat  musikalnya  mulai membumbung kala bergabung di RRI hingga tahun 1962.
Pada tahun 1955, Bing Slamet mulai berprestasi  menjadi juara Bintang Radio untuk jenis Hiburan. Piringan hitam Bing pun mulai dirilis pada label Gembira Record,Lokananta dan Irama . Bing terampil menyanyikan langgam keroncong, pop dan jazz. Selain menyanyi, Bing pun memainkan gitar dan perkusi  sekaligus menulis lagu.â€�Cemas â€Å“ merupakan lagu pertama yang ditulisnya bersama gitaris jazz, Dick Abell.

Lalu, bermunculanlah lagu-lagu karya Bing Slamet lainnya, mulai dari 'Hanya Semalam', 'Risau', 'Padamu', 'Murai Kasih', hingga 'Belaian Sayang'. Lagu yang disebut terakhir dianggap sukses di mata masyarakat.

Bing Slamet menyanyikan dengan fasih lagu berbahasa Minang 'Sansaro' bahkan dengan luwes Bing menyanyikan lagu 'Selayang Pandang' dari ranah Melayu? Tak pelak lagi, Bing adalah penyanyi serba bisa yang memiliki fleksibiltas tak tertandingi.
Rekaman rekaman single Bing Slamet di era 50-an diiringi oleh Orkes Keroncong M Sagi dan Irama Quartet yang didukung Nick Mamahit (piano), Dick Abell (gitar), Max Van Dalm (drum), dan Van Der Capellen (bas). Bing Slamet pun membangun sebuah kelompok musik yang diberi nama Mambetarumpajo, merupakan akronim dari Mambo, Beguine, Tango, Rhumba, Passo Double, dan Joged, yang saat itu termasuk jenis musik untuk mengiringi dansa.

Di tahun 1963,Bing Slamet  membentuk sebuah grup musik yang diberi nama Eka Sapta dengan pendukungnya, antara lain Bing Slamet (gitar, perkusi, vokal), Idris Sardi (bass,biola), Lodewijk 'Ireng' Maulana (gitar, vokal), Benny Mustapha van Diest (drum), Itje Kumaunang (gitar), Darmono (vibraphone), dan Muljono (piano). Eka Sapta menjadi fokus perhatian, karena keterampilannya memainkan musik yang tengah tren pada zamannya. Eka Sapta lalu merilis sejumlah album pada label Bali Record, Canary Record, dan Metropolitan Records, yang kelak berubah menjadi Musica Studio's. Eka Sapta adalah kelompok musik pop yang terdepan di negeri ini pada era 60-an hingga awal 70-an.

Bing Slamet secara mengagumkan bisa membagi konsentrasi antara bermain musik, menyanyi, bikin lagu, melawak, dan main film layar lebar. Setidaknya ada 20 film layar lebar yang dibintanginya,.Tercatat pula  beberapa kali membentuk grup lawak pada  era 50-an hingga 70-an di antaranya Trio Los Gilos, Trio SAE, EBI, dan yang paling lama bertahan adalah Kwartet Jaya bersama Ateng, Iskak, dan Eddy Sud.

Bing Slamet meninggal dunia 17 Desember 1974.Pemakamannya diantar oleh iringan mobil dan motor sepanjang 4 kilometer .

Discography
ALBUM
1. Menanti Kasih (Lokananta)
2. Nurlaila (Irama Records)
3. Puspa Ragam Lagu Indonesia No 49 'Seruan Gembala' (Irama -IRA 65)
4. Puspa Ragam Lagu Indonesia No 50 'Aju Kesuma' (Irama -IRA 66)
5. Kr Moritsku - Bing Slamet dan Orkes Kerontjong M Sagi (Irama - IRK 125-1)
6. Es Lilin/Panon Hideung - Bing Slamet & Melodi Ria (Gembira Records RN 003)
7. Varia Malam Eka Sapta Nonstop Revue (Bali Record BLM 7002)
8. Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso (Irama LP1 17588)
9. Eka Sapta - Eka Sapta (Mutiara ML 1001)
10 Burung Kutijija - Eka Sapta (Mutiara MEP 007)
11 Kasih Remadja - Eka Sapta (Bali Record BER 007)
12 Souvenir Pemilu 1971 (Metropolitan Studio GLP-50001)
13 Bing dan Giman Bernyanyi - Eka Sapta (Bali Record 008)
14 Aneka Nada 12 Feat. Nonton Bioskop (Remaco RMC)
15 Bing Slamet dengan Eka Sapta - Eka Sapta (Bali Records)
16 Romi dan Juli - Titiek Puspa & Bing Slamet (Canary Record TCC 1032)
17 Mak Tjomblang - Bing Slamet dan Maja Sopha (Bali Record/Remaco)
18 Album Kenang Kenangan Terakhir Bing Slamet - Bali Record BCC01
19. Bing Slamet Tersayang - MGM Records
 
Filmografi
1.Solo di Waktu Malam (Borobudur Film,1952)
2.Di Simpang Djalan (Canary Film 1955)
3.Melati Sendja (Refic Film,1956)
4.Pilihlah Aku (Geliga Film,1956)
5.Radja Karet dari Singapura (Olympiad 1956)
6.Hari Libur (Anom Pictures,1957)
7.Tiga Buronan (Perfini 1957)
8.Bing Slamet Tukang Betjak (Golden Arrow,1959) Nurlela, Diwajahmu Kulihat Bulan, Tukang Betjak
9.Amor dan Humoir (Perfini 1961),
10.Kisah Pelawak (PT Dara Mega Film 1961)
11.Bing Slamet Merantau (Panah Mas Film 1962)
12.Bunga Putih (PT Agora Film 1966)
13.Hantjurnya Petualang (PT Sarinande Film 1966)
14.2 X 24 Jam (PT Bola Dunia Film 1967)
15.Juda Saba Desa (Wahju Film 1967)
16.Bing Slamet Setan Djalanan (Safari Sinar Sakti Film 1972)
17.Ambisi (Safari Sinar Sakti Film 1973)
18.Bing Slamet Dukun Palsu (Safari Sinar Sakti Film 1973)
19.Bing Slamet Sibuk (Safari Sinar Sakti Film 1973)
20.Bing Slamet Koboi Cengeng (Safari Sinar Sakti Film 1974)

Post a Comment

0 Comments